*** Septemberku .... Tepat dibulan yang sama, tahun lalu. Aku baru saja teringat, bagaimana dulu semesta mempertemukan kita. Bagaimana semesta berbisik padaku tentang wibawamu. Tentang kemampuanmu memimpin dan mengalihkan pandanganku. Tahun lalu, aku ingat. Aku mengagumimu. Sungguh. Lalu ..., aku berhenti. Karena semesta memberitahuku tentang dia yang ada dihatimu. Aku lupa dan lega. Aku pergi dan tak berharap. Tapi dengan liciknya. Semesta kembali mempertemukan kita di waktu yang sama. Dan aku kembali mengagumimu. Entah apa lagi mau semesta padaku Aku tak pernah lagi membayangkan bagaimana kita, nantinya. Tapi semesta sedang usil. Ia kembali membawa ku ke tempat yang pernah aku tinggal pergi. Dan sekarang aku sedang membersihkan tempat itu dan masih ragu, untuk tetap tinggal atau pergi untuk kedua kali. Tapi bagaimanapun aku bertahan kita tetap tidak akan bersatu dalam satu tujuan akhir yang sama.